Wednesday, 2 April 2014

10. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kebidanan Oleh Masyarakat di Wilayah Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Tujuan utama pembangunan kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sehat secara fisik, mental dan sosial serta beriman dan bertaqwa untuk mencapai suatu kehidupan sosial ekonomi yang produktif serta tatanan berbangsa dan bernegara secara berkesinambungan (Juanita, 1997).
Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satunya dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan, yaitu setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau ber-sama-sama dalam satu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat (Azwar, 1996).
Salah satu bentuk penyelenggaraan upaya kesehatan yang dilaksanakan adalah melalui pelayanan kesehatan Puskesmas, karena Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat terdepan yang menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang bermutu, merata dengan peran serta masyarakat secara aktif (Musdalifah, 2005). 
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Puskesmas juga melaksanakan upaya-upaya kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan tujuan tersebut diharapkan terwujud tujuan pembangunan kesehatan yaitu peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Sebagai upaya untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat, maka setiap kecamatan di Indonesia telah memiliki lebih dari satu Puskesmas, sekitar 40 % desa telah dilayani oleh sarana pelayanan kesehatan pemerintah. Pada tahun 2004 jumlah Puskesmas untuk seluruh Indonesia sebanyak 7.237 unit. Puskesmas pembantu sebanyak 21.267 unit, dan Puskesmas keliling sebanyak 6.392 unit. Dengan demikian setiap 100.000 penduduk Indonesia rata-rata dilayani 3 atau 5 Puskesmas (Depkes, 2004).
Meskipun sarana pelayanan kesehatan dasar telah terdapat disemua kecamatan dan ditunjang oleh tiga Puskesmas pembantu, namun upaya kesehatan belum dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat, diperkirakan hanya 30% penduduk yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas pembantu (Depkes, 2004).
Di Sulawesi Selatan distribusi Puskesmas dan Puskesmas pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar telah merata. Pada tahun 2004 jumlah Puskesmas di Sulawesi Selatan tercatat sebanyak 343 dengan 999 Puskesmas pembantu dan jumlah Puskesmas keliling sebanyak 262 ini berarti bahwa setiap 100.000 penduduk dilayani 4 atau 5 Puskesmas dan setiap Puskesmas didukung oleh 2 atau 3 pustu (Dinkes, 2004).
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2007 diperoleh data bahwa persentase penduduk yang akses pada pelayanan kesehatan unrtuk rawat jalan satu bulan terakhir saat survey dilakukan dari masyarakat yang mengeluh sakit sebanyak 66,73% dan 33,37% pertolongan rawat inap. Sedangkan masyarakat yang berobat ke Puskesmas 28,5%, Mantri 20, 44%, Dokter praktek 17,95%, Pustu 17,57%, pos persalinan desa 6,59%, pengobatan tradisional 2,94%, posyandu 2,91%, poliklinik 2,10% dan 1,0% masyarakat lainnya memilih berobat sendiri.   (Depkes, 2008).
Di Sulewesi Selatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas pada tahun 2007 sebanyak 5.234.402 dari jumlah penduduk 7.379.370 hal ini menunjukkan bahwa 70% masyarakat memanfaatkan pelayanan Puskesmas. (Dinkes, 2008).
Hal ini menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan angka rata-rata nasional, maka Sulawesi Selatan lebih tinggi angka pasien yang sakit sehingga kebutuhan akan pelayanan kesehatan juga cukup tinggi, namun kenyataannya pelayanan kesehatan masih kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain pengetahuan, sikap, tindakan, perilaku, jarak dan lain-lain (Amran Razak, 2002).
Pada saat ini masih banyak sarana kesehatan yang belum bisa memberikan pelayanan yang berkualitas pada pasien misalnya saja masih banyak pasien yang mengeluh dengan lambangnya pertolongan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Waktu yang cukup lama ini, dapat mengecewakan dan merugikan pasien (Rahayu, 2005).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Surahmawati (2004) pada Puskesmas Mangasa Makassar menunjukan bahwa waktu tunggu dokter sangat menpengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan dari 95 responden terdapat 50 responden yang mengeluh akibat lamanya waktu yang digunakan untuk menungguh sejak waktu datang sampai mendapatkan pengobatan.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh fasilitas pelayanan.salah satu contoh dapat dilihat di daerah kawasan Indonesia timur dimanna sarana kesehatan yang mereka terima jauh dari memadai, sementara anggaran yang dicantumkan mencapai ratusan miliar rupiah tidak dimanfaatkan dengan baik. Hal ini karena pembelian peralatan kesehatan yang tidak bertanggung jawab, cepat rusak atau dibeli dari perusahaan yang tidak profesional (Sulastri, 2004).
Selain itu yang tak kalah pentingnya juga dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah sikap petugas kesehatan saat melayani pasien. Banyak pasien yang mengeluhkan pelayanan kurang ramah dari petugas kesehatan, pelayanan yang murah senyum dan memuaskan tampaknya hanya pada orang tertentu saja yaitu orang-orang berduit (Sudarwanto, 2004).
Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap menunjukan bahwa jumlah kunjungan puskesmas mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai dengan 2009. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap sudah memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Karena pemanfaatan pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu faktor waktu, jarak, biaya, pengetahuan, fasilitas, kelancaran hubungan antara dokter dan pasien, kualitas pelayanan dan konsep masyarakat itu sendiri tentang sakit.
Bertitik tolak dari apa yang diuraikan diatas penulis tertarik untuk meneliti” Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kebidanan Oleh Masyarakat di Wilayah Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap.
B.      Rumusan Masalah
1.  Apakah waktu tunggu berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan kebidanan oleh masyarakat di wilayah Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap ?
2. Apakah ketersediaan fasilitas/sarana berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan kebidanan oleh masyarakat di wilayah Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap ?
3.  Apakah sikap petugas berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan kebidanan oleh masyarakat di wilayah Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap ?
4.  Faktor apa yang paling berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan kebidanan oleh masyarakat di wilayah Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap ?
C.     Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
          Untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan kebidanan oleh masyarakat di wilayah Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap tahun 2010.
2.      Tujuan Khusus
a.    Untuk mengetahui hubungan waktu tunggu dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan kebidanan.
b. Untuk mengetahui hubungan ketersediaan fasilitas/sarana dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan kebidanan.
c.    Untuk mengetahui hubungan sikap petugas dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan kebidanan.
d.   Untuk mengetahui faktor yang paling dominan hubungannya pemanfaatan pelayanan kesehatan kebidanan
E.      Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi bagi instansi khusunya dinas kesehatan, masyarakat dan Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap dalam rangka penyusunan program kesehatan
2.      Manfaat Teoritis
Sebagai bahan bacaan dan sumbangan ilmiah yang dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuannya
3.      Manfaat Penelitian
Sebagai pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti dalam mengaplikasikan teori tentang illmu kesehatan masyarakat.



Anda bisa dapatkan Judul Skripsi Lengkap dengan pembahasanya. Anda bisa mendownload filenya lengkap dengan isinya dengan cara mengganti biaya pengetikan sebesar Rp. 200.000,- Per Skripsi. Silahkan anda Pilih Judul Skripsi yang anda inginkan beserta kode nomor skripsi ke wahyuddinyusuf87@gmail.com atau SMS
langsung kenomor 0819 3383 3343
Dengan format, Nama – Alamat – Kode dan judul Skripsi– e.mail – No.Hp. Semua File skripsi bisa anda unduh / Download apabila anda telah mendonasikan biaya pengetikan diatas.

Anda cukup mentransfer uang ke nomor rekening BRI 489201003415532
Atas nama Wahyuddin, SE

Mudah bukan....... Ayo tunggu apa lagi....
dari pada bingung
 

No comments:

Post a Comment