Friday, 8 November 2013

2. Analisis Perbedaan Risiko Sistematik dan Volatilitas Harga serta Likuiditas Perdagangan Saham sebelum dan Setelah Stock Split pada PT. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk



BAB I
 PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
      Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber. Pertama berasal dari dalam perusahaan yakni modal pemilik, maupun laba ditahan (retained earning ). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal dari
luar yakni dalam bentuk pinjaman/hutang dari pihak lain. Selain pinjaman untuk beberapa pinjaman yang sudah go public dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham pada para investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam sahamnya pada publik adalah pasar modal. Dalam hal ini, pasar modal berfungsi sebagai perantara untuk mempertemukan pemilik modal (investor) dengan pihak-pihak yang berupayah memperoleh tambahan dana melalui penjualan sahamnya. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan sejak dibuka kembali BEJ sekitar tahun 1977. Keberadaan pasar modal di Indonesia dirasakan sangat penting bagi kegiatan perekonomian di Indonesia. Dimana diharapkan adanya pasar modal yang mampu berfungsi secara optimal. Maka dapat menjembatani hubungan antara investor sebagai pemilik dana dengan perusahaan yang menjual sahamnya untuk membiayai kegiatan operasional/usahanya.
      Fluktuasi harga saham di pasar modal dapat dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran terhadap harga saham. Selain itu, informasi yang beredar di bursa efek/pasar modal, seperti kondisi keuangan/kinerja suatu perusahaan akan mempengaruhi harga saham yang ditawarkan pada publik dan berbagai isu lainnya yang secara langsung dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan di masa depan.
      Harga saham suatu perusahaan pada tingkat tertentu dapat menjadi sangat tinggi, yang dapat diidentifikasikan dari tingginya nilai earning per share (EPS). Hal ini dapat disebabkan oleh karena adanya kecenderungan bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek yang baik di masa datang, sehingga saham yang ditawarkan pada publik oleh perusahaan yang bersangkutan memiliki harga yang tinggi. Bagi prusahaan adanya kenaikan harga saham tersebut dapat dinilai sebagai suatu kondisi yang menguntungkan, namun disisi lain para investor dituntut untuk mengeluarkan tambahan modal yang cukup besar untuk dapat melakukan investasi melalui pembelian saham perusahaan tersebut.      Kenaikan harga saham yang terlalu tinggi, akan menyebabkan permintaan terhadap pembelian saham tersebut mengalami penurunan dan pada akhirnya dapat menyebabkan harga saham perusahaan tersebut menjadi statis tidak fluktuatif lagi. Penurunan permintaan tersebut dapat disebabkan karena tidak semua investor tertarik untuk membeli saham dengan harga yang terlalu tinggi, terutama investor perorangan yang memiliki tingkat dana terbatas, yang terjadi kemudian adalah para investor akan berbalik untuk membeli saham-saham perusahaan lain.
      Untuk menghindari munculnya kondisi tersebut, maka upaya yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan adalah menempatkan kembali harga saham pada jangkauan tertentu. Atau dengan kata lain perusahaan harus berusaha menurunkan harga saham pada kisaran harga yang menarik minat investor untuk membeli. Salah satu langkah yang dapat diambil perusahaan agar saham yang dijual dapat menarik minat investor yaitu melakukan  stock split.
      Tujuan dilakukannya stock split adalah agar saham menarik investor melalui penurunan harga. Dengan harga saham yang terjangkau oleh investor, maka akan mendorong investor untuk melakukan transaksi atas saham tersebut. Hal ini akan menyebabkan saham suatu perusahaan akan kembali aktif dengan semakin meningkatnya transaksi pembelian atas saham tersebut, sehingga akan membantu perusahaan selaku emiten dari ancaman delisting. Biasanya perusahaan yang melakukan stock split, dimana saham baru ditawarkan pertama kali kepada pemegang saham lama karena pembelian saham dibatasi hanya 10% dari saham yang beredar untuk menjaga agar buyback likuiditas di Pasar tetap ada.  
      Stock split (pemecahan saham) merupakan salah satu alternative yang dijalankan suatu perusahaan, dimana secara sederhana pemecahan saham berarti membagi lembar saham menjadi n lembar saham. Harga per-lembar saham baru setelah pemecahan adalah sebesar 1/n dari harga saham tersebut. Langkah ini dimaksudkan untuk membuat perdagangan saham suatu perusahaan menjadi lebih aktif karena harga saham tersebut mengalami penurunan. Stock split banyak dilakukan oleh perusahaan ketika harga saham dari perusahaan tersebut naik melebihi rentang optimal, dan diyakini oleh para ahli keuangan bahwa suatu saham memiliki kisaran rentang optimal, dimana jika harga saham biasa berada pada rentang tersebut maka nilai perusahaan tersebut biasa dimaksimumkan.
PT. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk adalah perusahaan asuransi yang bergerak dibidang asuransi kerugian dan merupakan afiliasi dari Panin Bank. Perusahaan ini sudah terdaftar (listing) di Pasar Modal. PT. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk sudah mampu menerbitkan dan menjual sebagian saham-sahamnya pada masyarakat melalui bursa efek di Pasar Modal dan telah melaksanakan stock split berdasarkan keputusan Direksi yang menyetujui laporan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
      Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “ Analisis Perbedaan Risiko Sistematik dan Volatilitas Harga serta Likuiditas Perdagangan Saham sebelum dan Setelah Stock Split pada PT. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk “
B.   Masalah Pokok
      Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah Bagaimana perbedaan risiko sistematik dan volatilitas harga serta likuiditas perdagangan saham sebelum dan setelah stock split pada PT. Asuransi Multi  Artha Guna, Tbk
C.   Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan risiko sistematik dan volatilitas harga serta likuiditas perdagangan saham setelah stock split pada PT. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk
2.    Kegunaan Penelitian
a. Sebagai bahan masukkan bagi manajemen PT. Asuransi Multi Artha Guna, Tbk dalam kaitannya dengan perbedaan risiko sistematik saham dengan volatilitas harga serta likuiditas perdagangan saham setelah stock split.
b.  Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian yang sama.




Anda bisa dapatkan Judul Skripsi Lengkap dengan pembahasanya. Anda bisa mendownload filenya lengkap dengan isinya dengan cara mengganti biaya pengetikan sebesar Rp. 200.000,- Per Skripsi. Silahkan anda Pilih Judul Skripsi yang anda inginkan beserta kode nomor skripsi ke wahyuddinyusuf87@gmail.com atau SMS
langsung kenomor
0819 3383 3343
Dengan format, Nama – Alamat – Kode dan judul Skripsi– e.mail – No.Hp.
Semua File skripsi bisa anda unduh / Download apabila anda telah mendonasikan biaya pengetikan diatas.

Anda cukup mentransfer uang ke nomor rekening BRI 489201003415532 Atas nama Wahyuddin, SE

Mudah bukan....... Ayo tunggu apa lagi....
dari pada bingung
 

No comments:

Post a Comment