BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi dirumuskan dalam sistem perumusan strategi, tahap selanjutnya dalam proses SPPM ini menempati posisi yang krusial, karena tahap ini menentukan kekomprehensivan, kekoherenan, dan keseimbangan rencana laba jangka panjang dan rencana laba jangka pendek yang dihasilkan oleh perusahaan. Pada tahap perencanaan strategik ini diterjemahkan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan strategi pilihan kedalam sasaran-sasaran strategik. Jika penerjemaan tersebut hanya menghasilkan sasaran-sasaran strategik yang sempit (hanya berfokus ke perspektif keuangan misalnya), maka tahap
penyusunan program dan penyusunan anggaran akan menghasilkan rencana laba jangka panjang dan rencana laba jangka pendek yang tidak komprehensif. Ketidakkomprehensivan rencana laba jangka panjang dan laba jangka pendek akan mengakibatkan perusahaan tidak mampu menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks dan tidak akan menjanjikan pelipatgandaan kinerja keuangan berkesinambungan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kinerja keuangan berkesinambungan menjadi penentu kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam memasuki lingkungan bisnis kompetitif. Jika penerjemahan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi menghasilkan sasaran-sasaran strategik yang tidak koheren, maka tahap penyusunan program dan penyusunan anggaran akan menghasilkan rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek yang tidak memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Ketidakkoherenan rencana laba jangka panjang dan laba rencana jangka pendek yang dihasilkan akan mengakibatkan perusahaan tidak responsif dalam menanggapi perubahan lingkungan makro, lingkungan industri, dan lingkungan persaingan yang di indera melalui sistem perumusan strategi. Untuk memasuki lingkungan bisnis turbulen, kemampuan perusahaan untuk merespon dengan cepat perubahan yang terjadi dalam lingkungan akan menjadi penentu kelangsungan hidup dan pertumbuhannya.
penyusunan program dan penyusunan anggaran akan menghasilkan rencana laba jangka panjang dan rencana laba jangka pendek yang tidak komprehensif. Ketidakkomprehensivan rencana laba jangka panjang dan laba jangka pendek akan mengakibatkan perusahaan tidak mampu menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks dan tidak akan menjanjikan pelipatgandaan kinerja keuangan berkesinambungan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kinerja keuangan berkesinambungan menjadi penentu kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam memasuki lingkungan bisnis kompetitif. Jika penerjemahan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi menghasilkan sasaran-sasaran strategik yang tidak koheren, maka tahap penyusunan program dan penyusunan anggaran akan menghasilkan rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek yang tidak memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Ketidakkoherenan rencana laba jangka panjang dan laba rencana jangka pendek yang dihasilkan akan mengakibatkan perusahaan tidak responsif dalam menanggapi perubahan lingkungan makro, lingkungan industri, dan lingkungan persaingan yang di indera melalui sistem perumusan strategi. Untuk memasuki lingkungan bisnis turbulen, kemampuan perusahaan untuk merespon dengan cepat perubahan yang terjadi dalam lingkungan akan menjadi penentu kelangsungan hidup dan pertumbuhannya.
Balanced scorecard menyediakan kerangka untuk menerjemahkan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi ke dalam sasaran dan inisiatif strategik yang komprehensif dan koheren. Di samping itu, Balanced scorecard terukur, agar sasaran dan inisiatif strategik tersebut dapat dikelola sehingga pada akhirnya sasaran tersebut dapat diwujudkan. Oleh karena sasaran yang dihasilkan dapat dibuat berimbang, sehingga menjanjikan pelipatgandaan kinerja keuangan secara berkesinambungan.
Sistem perencanaan strategik berbasis Balanced scorecard terdiri atas dua kegiatan utama: (1) penyusunan company scorecard dan (2) cascading process.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui posisi sistem perencanaan strategik dalam total business planning.
2. Untuk mengetahui konsep perencanaan strategik
3. Untuk bagaimana misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi diterjemahkan dan dijabarkan ke dalam action plans
4. Untuk mengetahui tahap sistem perencanaan strategik berbasis balanced scorecard
BAB II
PEMBAHASAN
A. Posisi Sistem Perencanaan Strategik Dalam Total Business Planning
Sistem perencanaan strategik merupakan mata rantai yang menghubungkan sistem perumusan strategi dengan sistem penyusunan program. Sistem perumusan strategi menghasilkan hal-hal yang bersifat fundamental dan abstrak, sedangkan sistem penyusunan program menghasilkan rencana kegiatan konkrit beserta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Sistem perencanaan strategik menjadi mata rantai yang menjembatani hal-al yang abstrak dan kualitatif dengan hal-hal yang konkrit dan kuantitatif keuangan. Sistem perencanaan strategik berbasis Balanced scorecard terdiri atas dua kegiatan utama: (1) penyusunan company scorecard yang merupakan penerjemahan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi perusahaan ke dalam sasaran strategik, ukuran target, dan inisiatif strategik perusahaan secara keseluruhan, (2) cascading process yang merupakan proses penyusunan scorecard pusat-pusat pertanggungjawaban yang dibentuk dalam organisasi sampai dengan team and personal scorecard dalam perusahaan.
Sistem perencanaan strategik berfungsi sebagai alat untuk menerjemahkan hal-hal yang bersifat kualitatif, fundamental, dan abstrak ke dalam sasaran dan inisiatif strategik. Inisiatif strategik ini kemudian dijabarkan ke dalam program melalui sistem penyusunan program. Sistem perencanaan strategik dan sistem penyusunan program ini menghasilkan rencana long-range value creating activities- rencana yang berisi aktivitas untuk menciptakan nilai (shareholder value) dalam jangka panjang.
B. Konsep Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik mempunyai tiga arti: (1) proses penerjemaan hasil envisioning dan hasil pemilihan strategi ke dalam company scorecard, dan (2) proses perencanaan kinerja yang hendak dicapai perusahaan, (3) proses pengaplikasian pengetahuan manajemen kontemporer ke dalam pengelolaan perusahaan.
Perencanaan Strategik Sebagai Proses Penerjemahan Hasil Envisioning dan Hasil Pemilihan strategi ke dalam Company Scorecard
Perencanaan strategik (Strategic planning) adalah proses penerjemahan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar (hasil envisioning) dan strategi ke dalam company scorecard. Company scorecard ini berisi sasaran dan inisiatif strategik dengan empat atribut: komprehensif, koheren, terukur, dan berimbang.
Apa yang diterjemahkan dalam perencanaan strategik? Ada tiga kelompok komponen yang diterjemahkan dalam perencanaan strategik:
1. Visi, tujuan dan strategi. Visi, tujuan dan strategi merupakan tiga komponen utama yang diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran strategik yang komprehensif, koheren, terukur, dan berimbang.
2. Misi, keyakinan dasar, dan nilai dasar. Misi, keyakinan dasar, dan nilai dasar dipertimbangkan dalam pemilihan sasaran-sasaran strategik dan inisiatif strategik.
3. Strategi. Strategi merupakan faktor utama yang menentukan pemilihan inisiatif strategik yang digunakan untuk mewujudkan sasaran strategik.
Apa keluaran yang dihasilkan dari penerjemahan tersebut? Sistem perencanaan strategik dengan kerangka balanced scorecard menghasilkan dua macam keluaran: (1) Company scorecard dan (2) scorecard berbagai pusat pertanggungjawaban dan scorecard berbagai team and personal. Koheren berarti dibangunnya kaitan erat (karena hubungan sebab-akibat) antara satu sasaran strategik di perspektif yang lain. Terukur berarti setiap sasaran strategik ditentukan ukuran yang menjadi faktor penyebab ketercapaian sasaran strategik ditentukan ketercapaiannya dengan menggunakan ukuran hasil (outcome measure), dan ukuran yang menjadi faktor penyebab ketercapaian sasaran strategik dengan menggunakan ukuran pemacu kinerja. Berimbang berarti dibangunnya keseimbangan antara sasaran strategik yang berfokus ke alam dan yang berfokus ke luar perusahaan, serta antara sasaran strategik yang berorientasi ke proses dan yang berorientasi ke orang.
Perencanaan Strategik Sebagai Proses Perencanaan Kinerja yang Hendak Dicapai oleh Perusahaan
Ditinjau dari sistem terpadu pengelolaan kinerja personal berbasis balanced scorecard, sistem perencanaan strategik merupakan proses perencanaan kinerja yang hendak dicapai oleh perusahaan.
Perencanaan Strategik Sebagai Proses Pengaplikasian Pengetahuan Manajemen Kontemporer
Pada hakikatnya perencanaan strategik merupakan proses pengaplikasian pengetahuan manajemen kontemporer. Sasaran dan inisiatif strategik yang dirumuskan dengan kerangka Balanced scorecard pada dasarnya berupa pengetahuan manajemen yang dilandasi oleh emerging management paradigms. Pengetahuan manajemen yang diaplikasikan dalam perencanaan strategik berbasis Balanced scorecard dilandasi oleh tiga paradigma: (1) customer value strategi, (2) continuous improvement, dan (3) organizational system.
C. Bagaimana Misi, Visi, Tujuan, Keyakinan Dasar, Nilai Dasar, Dan Strategi Diterjemahkan Dan Dijabarkan Ke Dalam Action Plans?
Misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi diubah kedalam rencana kegiatan (action plans) melalui serangkaian langkah. Perencanaan menggunakan masa depan sebagai titik tolak pemberangkatan dengan cara menggambarkan melalui kata-kata kondisi masa depan yang hendak dicapai (visi). Dua tahap total business planning; (1) penetapan kondisi masa depan yang hendak diwujudkan, dimulai dari penggambaran dengan kata-kata masa depan yang hendak diwujudkan (visi), penjabaran visi ke dalam tujuan sasaran-sasaran strategik yang lebih rinci beserta ukuran ketercapaiannya, dan (2) penetapan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan kondisi masa depan yang hendak diwujudkan, dimulai dari pemilihan inisiatif strategik untuk mencapai sasaran strategik, penjabaran inisiatif strategik, program, dan anggaran.
Proses total business planning harus dimulai dari penetapan kondisi masa depan yang hendak diwujudkan, buka sekedar pembuatan daftar kegiatan yang akan dilaksanakan.
Penggambaran Kondisi Masa Depan yang Hendak Diwujudkan
Setelah misi dipilih, proses perencanaan kemudian dilanjutkan dengan menggambarkan kondisi masa depan yang dikehendaki (visi). Untuk menggambarkan kondisi masa depan yang dikehendaki diperlukan tiga tahap:
1. Perumusan visi-gambaran dalam bentuk kata-kata (words picture) kondisi masa dean perusahaan yang dikehendaki bersama oleh seluruh personal perusahaan.
2. Penjabaran visi kedalam tujuan, agar kondisi masa depan perusahaan yang dinyatakan dengan satu kalimat dalam visi menjadi lebih jelas, sehingga memudahkan penerjemahannya ke dalam sasaran-sasaran strategik.
3. Penerjemaan tujuan ke dalam sasaran-sasaran strategik di keempat perspektif agar menambah jelas gambaran kondisi masa depan yang hendak diwujudkan.
Pemilihan Kegiatan yang akan Dilaksanakan untuk Mewujudkan Kondisi Masa Depan
Setelah visi dijabarkan ke dalam dan tujuan diterjemahkan ke dalam sasaran strategik, proses perencanaan kemudian dilanjutkan dengan memilih kegiatan yang akan digunakan untuk mewujudkan kondisi masa depan yang dikehendaki. Proses pemilihan kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut memerlukan tiga tahap:
1. Pemilihan inisiatif strategik yaitu langkah strategik untuk mewujudkan sasaran strategik. Pemilihan inisiatif strategik didasarkan pada strategi pilihan.
2. Penjabaran inisiatif strategik ke dalam program yaitu langkah besar berjangka panjang (tiga sampai lima tahun ke depan) untuk mewujudkan sasaran strategik dengan perhitungan kuantitatif dan keuangan.
3. Penjabaran program ke dalam anggaran yaitu langkah berjangka waktu setahun untuk mewujudkan sasaran strategik dengan perhitungan kuantitatif dan keuangan.
D. Tahap Sistem Perencanaan Strategik Berbasis Balanced Scorecard
Sistem perencanaan strategik berbasis Balanced scorecard terdiri atas dua tahap (1) penyusunan company scorecard dan (2) proses cascading company scorecard.
Penyusunan Company Scorecard
Seperti halnya dengan sistem perumusan strategi, sistem perencanaan strategik menghasilkan keluaran yang masih bersifat kualitatif. Sistem perencanaan strategik menghasilkan company scorecard. Company scorecard terdiri atas tiga komponen utama berikut ini:
1. Peta strategi (strategi map);
2. Balanced Scorecard;
3. Action plan.
Peta strategi (strategy map). Strategi map menggambarkan proses pengubahan intangible assets menjadi tangible assets melalui hubungan sebab akibat antara sasaran strategik di perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dengan sasaran strategik di perspektif proses, perspektif costumer dan di perspektif keuangan.
Balanced Scorecard. Komponen kedua dalam company scorecard adalah balanced scorecard yang terdiri atas tiga unsur: ukuran hasil (outcome measure atau lag indicator), ukuran pemacu kinerja dan target.
Rencana Kegiatan (action plan). Komponen ketiga dalam company scorecard adalah rencana kegiatan yang berupa inisiatif untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu. Inisiatif strategik adalah pernyataan kualitatif tentang langkah strategik pilihan untuk mewujudkan sasaran strategik. Dalam memilih inisiatif strategik, personal harus memilih langkah besar (big steps) yang memerlukan beberapa program dan beberapa tahun ke depan untuk melaksanakannya.
Perencanaan Strategik Sebagai Alat Penerjemahan Misi, Visi, Tujuan, Keyakinan Dasar, Nilai dasar dan Strategi Perusahaan.
Sistem perumusan Strategi, misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dasar strategi, dan strategi merupakan keluaran yang dihasilkan oleh sistem perumusan strategi. Dalam total business planning, keluaran tersebut perlu diterjemahkan lebih lanjut ke dalam sasaran-sasaran strategik yang komprehensif, koheren, terukur, dan berimbang.
Oleh karena itu perencanaan strategik merupakan alat penerjemahan keluaran sistem perumusan strategi, maka tim perencanaan strategik harus memahami dengan baik konsep misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi serta fungsinya masing-masing dalam pengolahan perusahaan.
Langkah-langkah penerjemahan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi dilaksanakan sebagai berikut:
1. Penyusunan strategy Map,
2. Penentuan balanced Scorecard (ukuran kinerja dan target),
3. Pemilihan action plan.
Penyusunan Strategy Map
Langkah pertama dalam sistem perencanaan strategik adalah penerjemahan misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar, an strategi ke dalam sasaran-sasaran strategik yang komprehensif dan koheren. Sasaran strategik adalah arah, komitmen, dan alat untuk memobilisasi sumber daya dan energi bisnis untuk mewujudkan apa yang digambarkan dalam sasaran tersebut.
sasaran strategik merupakan sasaran utama dan besar masa depan yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan. sasaran tersebut dirumuskan untuk memberikan arah ke arah mana perusahaan menuju ke masa depan.
Penentuan Balanced Scorecard
Sasaran strategik yang dirumuskan untuk mewujudkan visi dan tujuan perusahaan berdasarkan strategi pilihan perlu ditetapkan ukuran pencapaiannya. Ada dua ukuran yang perlu ditentukan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategik: (1) ukuran hasil dan (2) ukuran pemacu kinerja. Keberhasilan pencapaian sasaran strategik ditunjukkan dengan ukuran tertentu yang disebut ukuran hasil. Untuk mencapai hasil diperlukan pemacu kinerja-ukuran yang menyebabkan hasil dicapai.
Pemilihan Action Plan
Inisiatif strategik merupakan langkah strategik untuk mewujudkan sasaran strategik inisiatif dirumuskan dengan membuat suatu pernyataan kualitatif yang berupa langkah besar yang akan dilaksanakan di masa depan untuk mewujudkan sasaran strategik. Pada waktu merumuskan inisiatif strategik, tim perencanaan strategik perlu memikirkan langkah besar yang diperlukan untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu, yang jika dijabarkan akan terdiri atas beberapa program yang membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menyelesaikan.
Oleh karena sasaran-sasaran strategik yang terdapat dalam perspektif keuangan merupakan hasil dari perwujudan berbagai sasaran strategik dapat dirumuskan lebih dari satu inisiatif strategik. Dalam mewujudkan sasaran strategik “menigkatnya kualitas jasa”, tim perencanaan strategik memilih inisiatif strategik “meningkatnya ketepatan tindakan medis”
Dalam mewujudkan sasaran strategik “meningkatnya kualitas hubungan dengan costumer”, tim perencanaan strategik memilih inisiatif strategik “meningkatkan kualitas hubungan dengan costumer”. Perusahaan ini menjadikan hubungan denga costumer sebagai pelipatganda value yang dinikmati oleh customer, sehingga kualitas hubungan dengan customer dijadikan keunggulan kompetitif sebagai faktor pembeda dalam persaingan.
Perwujudan Keyakinan dasar Dan Nilai Dasar Perusahaan Dalam Perencanaan Strategik
Keyakinan dasar dan nilai perusahaan ditetapkan dalam sistem perumusan strategi. Keyakinan dasar merupakan keyakinan kuat tentang kebenaran misi pilihan perusahaan untuk menuju ke masa depan. Besarnya keyakinan dasar yang tertanam dalam diri penyusun rencana strategik akan tercermin dalam pemilihan sasaran-sasaran strategik dan target yang ditetapkan dalam pencapaian sasaran tersebut. begitu juga target yang ditetapkan dalam pencapaian sasaran strategik akan dapat dipakai sebagai petunjuk tentang kuat atau tidaknya tujuan perusahaan.
Inisiatif strategik pilihan untuk mewujudkan sasaran strategik digunakan untuk mewujudkan nilai-nilai yang dijunjungi tinggi oleh perusahaan dalam melaksanakan bisnis. Inisiatif strategik yang bertentangan dengan nilai dasar perusahaan akan disingkirkan dalam proses pemilihan inisiatif strategik yang akan digunakan untuk mewujudkan sasaran strategik.
Keunggulan Perencanaan Strategik Dengan Rerangka Balanced Scorecard.
Ada empat keunggulan yang diperoleh dari pemanfaatan rerangka Balanced scorecard dalam penyusunan rencana strategik adalah:
1. Dihasilkan sasaran-sasaran strategik yang komprehensif, koheren, terukur, dan berimbang.
2. Dihasilkan company scorecard sebagai titik awal proses cascading.
3. Dimungkinkan pengimplementasian open-book management.
Keterkaitan erat antara perencanaan strategik dengan penyusunan program. Terdapat dua keterkaitan antara perencanaan strategik dengan penyusunan program: (1) perencanaan strategik dengan rerangka Balanced scorecard menyediakan kemudahan dan kejelasan untuk penyusunan program, (2) penyusunan program merupakan alat untuk mengevaluasi ketercapaian sasaran strategik dan keefektifan inisiatif strategik yang dirumuskan dalam perencanaan strategik. Dengan rerangka Balanced scorecard, perencanaan strategik menghasilkan berbagai inisiatif strategik yang dengan jelas menunjukkan:
1. Sasaran strategik yang hendak dituju di masa depan.
2. Ukuran pencapaian sasaran dan informasi tentang pemacu kinerja (performance driver).
3. Target yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu di masa depan.
Ketiga macam informasi tersebut sangat memudahkan pemilihan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam proses penyusunan program. Dalam penyusunan program, inisiatif strategik dijabarkan ke dalam program- suatu rencana laba jangka panjang untuk mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan, beserta taksiran sumber daya yang akan diperoleh dari/atau yang akan diperlukan untuk pelaksanaan program tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan strategik merupakan tahap kedua dalam proses SPPM, sekaligus merupakan tahap krusial dalam keseluruhan proses perencanaan menyeluruh bisnis perusahaan (total business planning). Kegagalan dalam menghasilkan rencana strategik yang komprehensif dan koheren dalam perencanaan strategik ini, akan menyebabkan organisasi menuju ke masa depan hanya dengan peta perjalanan yang sederhana dan tidak jelas (sketchy). Balanced scorecard menyediakan rerangka untuk menghasilkan rencana strategik yang komprehensif, koheren, terukur dan berimbang. Sistem perencanaan strategik yang memiliki karakteristik demikian akan menyediakan peta perjalanan bisnis yang lengkap dan jelas untuk menuju ke masa depan.
Sistem perencanaan strategik terdiri atas dua tahap utama: (1) penyusunan company scorecard dan (2) cascading process. Company scorecard terdiri atas tiga komponen utama: strategy map, sasaran strategik, outcome measure, performance driver measure, target, dan inisiatif strategik. Company scorecard memberikan arah masa depan yang hendak diwujudkan oleh perusahaan beserta ukuran hasil, ukuran pemacu kinerja, target. Di samping itu, company scorecard juga menetapkan inisiatif strategik yang hendak ditempuh oleh perusahaan dalam mewujudkan sasaran strategik. Cascading process merupakan alat yang digunakan untuk menugasi unit-unit organisasi dan personal perusahaan untuk memberikan kontribusi dalam mencapai sasaran-sasaran strategik yang tercantum dalam company scorecard.
Untuk menjabarkan lebih lanjut rencana strategik yang disusun berdasarkan rerangka balanced scorecard, diperlukan seperangkat sistem manajemen yang sejalan dengan keempat perspektif scorecard: keuangan, costumer, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Penyusunan program merupakan sistem perencanaan laba jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dirumuskan dalam perencanaan strategik. Activity-based budgeting merupakan sistem perencanaan laba jangka pendek yang digunakan untuk menjabarkan rencana laba jangka panjang yang dihasilkan dalam penyusunan program. Activity-based management merupakan sistem manajemen untuk mengimplementasikan activity based budget. Activity-based cost system merupakan sistem informasi biaya untuk memantau, mengendalikan, dan untuk memberikan umpan balik bagi personel tentang pengimplementasian activity based dan program.
B. Saran
Diharapkan Balanced scorecard dalam melipatgandakan kinerja keuangan berkesinambungan melalui kekomprehensifan, kekoherenan, keterukuran, dan berkesinambungan sasaran strategik yang dihasilkannya, sehingga tercipta kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi dalam memasuki lingkungan bisnis kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.
No comments:
Post a Comment