KELAINAN DEFEK
A.
Pendahuluan
Jantung adalah
organ berupa otot berbentuk kerucut. Fungsi utama jantung adalah untuk
memompakan darah ke seluruh tubuh dengan cara mengembang dan menguncup yang
disebabkan oleh karena adanya rangsangan yang berasal dari susunan saraf otonom.
Penyakit
jantung bawaan adalah kelainan struktural jantung yang kemungkinan terjadi
sejak lahir dan beberapa waktu setelah bayi dilahirkan. Anak adalah merupakan
potensi dan penerus dari cita – cita bangsa untuk melanjutkan pembangunan sehingga
anak perlu dicaga agar terhindar dari penyakit.
VSD adalah
suatu penyakit kelainan pada jantung bawaan berupa lubang pada septum
interventrikuler, lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi
akibat kegagalan fungsi septim interventrikuler semasa janin dalam kandungan.
Untuk
menghindari atau mencegah penyebab dari penyakit ini semaksimal mungkin perawat
harus berusa memberikn nasehat terutama pada ibu yang sedang hamil untuk tidak
mengkonsumsi alkohol ataupun obat – obatan sembarang.
B. Definisi
Ventrikel
septum defek yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum
interventrikuler, lubangtersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi
akibat kegagalan fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam kandungan,
sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya.
VSD yaitu defek
yang biasanya terjadi pada septum pars membranaseum dan terletak dibawah katup
aorta kadang defek terjadi pada pars muscolorum.
VSD perimembraneus dapat pula terletak baik dibawah cincin katup aorta maupun pulmonal, keadaan ini disebut “ doubly commited vsd “. VSD biasanya bersifat tunggal tetapi dapat pula multiple, vsd muskuler yang multiple disebut “ swiss cheese vsd “.
VSD perimembraneus dapat pula terletak baik dibawah cincin katup aorta maupun pulmonal, keadaan ini disebut “ doubly commited vsd “. VSD biasanya bersifat tunggal tetapi dapat pula multiple, vsd muskuler yang multiple disebut “ swiss cheese vsd “.
C. Etiologi
Lebih dari 90%
kasus penyakit jantung bawaan penyebabnya adalah multi faktor. Faktor yang
berpengaruh adalah :1. Faktor eksogen: berbagai jenis obat, penyakit ibu (
rubella, IDDM ), ibu hamil dengan alkoholik. 2. Faktor endogen: penyakit
genetik ( dowm sindrom).
D. Gambaran Klinis
Menurut
ukurannya VSD dapat dibagi menjadi:
1.
VSD kecil
a.
Biasanya asimptomatik
b.
Defek kecil 1 – 5 mm
c.
Tidak ada gangguan tumbuh kembang
d.
Bunyi jantung normal, kadang ditemukan bising peristaltik yang
menjalar ke seluruh tubuh perikardium dan berakhir pada waktu distolik karena
terjadi penutupan VSD
e.
EKG : dalam batas normal atau terdapat sedikit peningkatan
aktivitas ventrikel kiri
f.
Radiologi : ukuran jantung normal, vaskularisasi paru normal atau
sedikit meningkat
g.
Menutup secara spontan pada waktu umur 3 tahun
h.
diperlukan kateterisasi jantung
2.
VSD sedang
a.
Sering terjadi simptom pada masa bayi
b.
Sesak nafas pada waktu aktivitas terutama waktu minum, memerlukan
waktu lebih lama untuk makan dan minum, sering tidak mampu menghabiskan minuman
dan makanannya
c.
Defek 5 – 10 mm
d.
BB sukar naik sehingga tumbuh kembang terganggu
e.
Mudah menderita infeksi biasanya memerlukan waktu lama untuk
sembuh
paru tetapi umumnya responsif terhadap pengobatan
paru tetapi umumnya responsif terhadap pengobatan
f.
Takipnue
g.
Retraksi
h.
Bentuk dada normal
i.
EKG : terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kiri maupun kanan ,
tetapi kiri lebih meningkat
j.
Radiologi : terdapat pembesaran jantung derajat sedang, conus
pulmonalis menonjol, peningkatan vaskularisasi paru dan pembesaran pembuluh
darah di hilus
3.
VSD besar
a.
Sering timbul gejala pada masa neonatus
b.
Dispnea meningkat setelah terjadi peningkatan pirau kiri ke kanan
dalam minggu pertama setelah lahir
c.
Pada minggu ke 2 atau 3 simptom mulai timbul akan tetapi gagal
jantung biasanya baru timbul setelah minggu ke 6 dan sering didahului infeksi
saluran nafas bagian bawah
d.
Bayi tampak sesak nafas pada saat istirahat, kadang tampak
sianosis karena kekurangan oksigen akibat gangguan pernafasan
e.
Gangguan tumbuh kembang
f.
EKG : terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kanan dan kiri
g.
Radiologi : pembesaran jantung nyata dengan conus pulmonalis yang
tampak menonjol pembuluh darah hilus membesar dan peningkatan vaskularisasi
paru perife
E. Patofisiologi
VSD ditandai
dengan adanya hubungan septal yang memungkinkan darah mengalir langsung antar
ventrikel biasanya dari kiri ke kanan. Diameter defek bervariasi dari 0,5 – 3,0
cm. Kira – kira 20% dari defek ini pada anak adalah defek sederhana, banyak
diantaranya menutup secara spontan. Kira – kira 50 % - 60% anak – anak
menderita defek ini memiliki defek sedang dan menunjukkan gejalanya pada masa
kanak – kanak. Defek ini sering terjadi bersamaan dengan defek jantung lain.
Perubahan fisiologi yang terjadi sebagai berikut :
1.
Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningkatkan aliran
darah kaya oksigen melalui defek tersebut ke ventrikei kanan.
2.
Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang akhirnya
dipenuhi darah dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vaskular pulmonar.
3.
Jika tahanan pulmonar ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat
menyebabkan pirau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan
ke kiri menyebabkan sianosis (sindrom eisenmenger).
F. Pemeriksaan Penunjang Dan Diagnostik
1.
Kateterisasi jantung menunjukkan adanya hubungan abnormal antar
ventrikel
2.
EKG dan foto toraks menunjukkan hipertropi ventrikel kiri
3.
Hitung darah lengkap adalah uji prabedah rutin
4.
Uji masa protrombin ( PT ) dan masa trombboplastin parsial ( PTT )
yang dilakukan sebelum pembedahan dapat mengungkapkan kecenderungan perdarahan
G.
Penatalaksanaan
1.
VSD kecil tidak perlu dirawat, pemantauan dilakukan di poliklinik
kardiologi anak.
2.
Berikan antibiotik seawal mungkin
3.
Vasopresor atau vasodilator adalah obat – obat yang dipakai untuk
anak dengan VSD dan gagal jantung misal dopamin ( intropin ) memiliki efek
inotropik positif pada miokard menyebabkan peningkatan curah jantung dan peningkatan
tekanan sistolik serta tekanan nadi. Sedang isoproterenol ( isuprel) memiliki
efek inotropik posistif pada miokard menyebabkan peningkatan curah jantung dan
kerja jantung.
4.
Bayi dengan gagal jantung kronik mungkin memerlukan pembedahan
lengkap atau paliatif dalam bentuk pengikatan/ penyatuan arteri pulmonar.
Pembedahan tidak ditunda sampai melewati usia prasekolah.
H.
Diagnosa
Keperawatan
a.
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak
adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan.
b.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
c.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan anak.
d.
Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan malformasi
jantung.
e.
Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan terhadap keadaan post op
f.
Resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan tidak adekuatnya
ventilasi.
g.
Resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan pemasangan mesin jantung.
h.
Gangguan rasa nyamam nyeri berhubungan dengan luka post op
i.
Resiko komplikasi
I. Kesimpulan
Lebih dari 90 %
kasus penyakit jantung bawaan penyebabnya adalah multifaktor. Ventrikel septum
defek ditandai dengan adanya hubungan septal yang memungkinkan darah mengalir
langsung antar ventrikel, yang biasanya dari kiri ke kanan.
Pada anak
dengan ventrikel septum defek sederhana gambaran klinisnya dapat meliputi
adanya murmur, intoleransi latihan ringan, keletihan, dispnue selama
beraktivitas dan infeksi saluran nafas yang berulang – ulang dan berat.
Keseriusan
gangguan ini tergantung dari pada ukuran dan derajat hipertensi pulmonar, jika
anak asimptomatik masih tidak diperlukan pengobatan tetapi jika timbul gagal
jantung kronik diperlukan untuk penutupan defek atau pembedahan.Resiko bedah
kira – kira 3 % idealnya pada anak umur 3 sampai 5 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Cecily L. Bets,
Linda A. Sowden, Buku Saku Keperawatan Pediatri, Edisi 3, Jakarta : EGC, 2002.
Ilmu Kesehatan
Anak 2, Bagian ilmu Kesehatan FKUI, Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta.
Judith M.
Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keparawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
Hasil NOC, edisi 7 jakarta,
EGC, 2007.
M.D. Donald C.
Flyar, Kardiologi anak Nadas, Gajah Mada, University Press, 1996
No comments:
Post a Comment